jiwapuisilara.blogspot.com
lara & puisi: June 2014
http://jiwapuisilara.blogspot.com/2014_06_01_archive.html
Himpunan puisi (konon art. Im Your Addict, Baby. Sebotol Skol memang pahit, baby. Berkali kuteguk buih berduri. Tapi takseperit mereguk engkau. Bisa yang meluluhlantakkan hati. Segulung ganja takjadikan aku stoner. Asapnya asyik menjelma muka kau. Yang non-stop laughing at me. Aku fikir lebih baik hisap kretek. Setiub batu made in. Kampung Baru, baby. Ku seru Ali bawa api. Berkalih kaca kuhirup nafasmu. Aku takhidup tapi aku takmati. I just felt like a zombie. Sepaket kokain masih murah, baby.
jiwapuisilara.blogspot.com
lara & puisi: February 2014
http://jiwapuisilara.blogspot.com/2014_02_01_archive.html
Himpunan puisi (konon art. Penyajak itu menanak puisi - perutnya berbunyi, tubuh menggeletar kerana lapar. Penyajak itu tidak peduli - kerana puisi, ia mengabaikan nasi di pinggan yang terbiar. Subscribe to: Posts (Atom). UNTUK PUISI-PUISI LARA DI LAIN PENTAS.KLIK BAWAH. UNTUK CERITA-CERITA LAIN (yang tak ada pekdah pun untuk dibaca) KLIK BAWAH. I Wrote This For You. Jiwa Halus Hasnul J.Saidon. Review Filem M.Yusof. Titik Bukan Noktah H.Zabidi. Follow : @lara nur. BMC, Western Sahara.
jiwapuisilara.blogspot.com
lara & puisi: Percakapan Petang (ii)
http://jiwapuisilara.blogspot.com/2015/04/percakapan-petang-ii.html
Himpunan puisi (konon art. Di sebuah semesta lain, puisi adalah rintik rintih hujan - kata kata meluruh dan menumbuh perasaan. Walaupun tidak ada nabi yang menukar air kepada wain, orang orang cukup mabuk dengan menghirup renyai kesedihan. Alangkah anehnya, di sana penyair (tetap) bukan tuhan. Puisi serupa : percakapan pagi. Subscribe to: Post Comments (Atom). UNTUK PUISI-PUISI LARA DI LAIN PENTAS.KLIK BAWAH. UNTUK CERITA-CERITA LAIN (yang tak ada pekdah pun untuk dibaca) KLIK BAWAH. I Wrote This For You.
jiwapuisilara.blogspot.com
lara & puisi: Etcetera (iii) : Paro
http://jiwapuisilara.blogspot.com/2015/02/etcetera-iii-paro.html
Himpunan puisi (konon art. Etcetera (iii) : Paro. Kata Devdas; Paro menghidupinya, di setiap helaan nafas. Namun yang Paro taktahu; dialah kelak yang akan mati, setelah api vilakku itu taklagi abadi. Puisi serupa : etcetera. Kalau hidup itu satu fiksi, mungkin paro boleg garap hidup hadapannya menjadi immortality. itupun jika paro mahu hidupnya sekadar fiksi tanpa realiti. Salam ketemu, penulis :). March 14, 2015 11:00 am. Subscribe to: Post Comments (Atom). I Wrote This For You. Review Filem M.Yusof.
jiwapuisilara.blogspot.com
lara & puisi: May 2014
http://jiwapuisilara.blogspot.com/2014_05_01_archive.html
Himpunan puisi (konon art. Kadangkala Puisi pun penat menjadi puisi - yang selalu tak dimengerti. Sesekali ia mau bebas menjelma Kata - yang tak dibebankan makna. Puisi serupa : perihal puisi. Subscribe to: Posts (Atom). UNTUK PUISI-PUISI LARA DI LAIN PENTAS.KLIK BAWAH. UNTUK CERITA-CERITA LAIN (yang tak ada pekdah pun untuk dibaca) KLIK BAWAH. I Wrote This For You. Jiwa Halus Hasnul J.Saidon. Review Filem M.Yusof. Titik Bukan Noktah H.Zabidi. Follow : @lara nur. BMC, Western Sahara.
jiwapuisilara.blogspot.com
lara & puisi: September 2014
http://jiwapuisilara.blogspot.com/2014_09_01_archive.html
Himpunan puisi (konon art. Rinduku seperti habuk yang diterbangkan angin. Dari ciuman puntung puntung rokok yang dingin. Dan engkau adalah pahit nikotin. Terhembus dari padam cinta kelmarin. Puisi serupa : angin. Bangku bengkok, bocor atap besi pondok dan bas yang takjua bisa sampai - seperti semalam, kita adalah perawi waktu (yang mencatat saat dengan taat) dan tik tok jam hanya tinggal dongeng pemunya mobil laju (yang buru buru seakan hari mau kiamat). Puisi serupa : politik. Subscribe to: Posts (Atom).
jiwapuisilara.blogspot.com
lara & puisi: May 2015
http://jiwapuisilara.blogspot.com/2015_05_01_archive.html
Himpunan puisi (konon art. Hidup kalau mau diludah habis basah, pun dinding dinding ini peduli apa? Biar belikat bertemu belikat. Biar rusuk bersilang rusuk. Biar pecah kepala. Biar hancur daging. Biar berkecai semua! Dan di satu sudut, orang orang berpusu pusu menolak menghinjak berteriak, "Tuhan! Eh, kalau darah memang merah, cuma tinggal saja hanyirnya, "Allah! 230515 3.54 AM. Puisi serupa : percakapan pagi. Puisi serupa : percakapan pagi. Aku menuliskan ini sebagai eulogi. Keciciran entah di mana.
jiwapuisilara.blogspot.com
lara & puisi: Un-Brahma
http://jiwapuisilara.blogspot.com/2015/05/un-brahma.html
Himpunan puisi (konon art. Di antara buruj bintang yang semakin hilang, diam sesusuk dewa terbuang - loceng loceng tak lagi berbunyi, Ananda mengarang nasibnya sendiri. Puisi serupa : percakapan pagi. My compliments for your blog,I invite you in my VIDEOBLOG. May 26, 2015 9:10 pm. Subscribe to: Post Comments (Atom). UNTUK PUISI-PUISI LARA DI LAIN PENTAS.KLIK BAWAH. UNTUK CERITA-CERITA LAIN (yang tak ada pekdah pun untuk dibaca) KLIK BAWAH. I Wrote This For You. Jiwa Halus Hasnul J.Saidon.
jiwapuisilara.blogspot.com
lara & puisi: October 2014
http://jiwapuisilara.blogspot.com/2014_10_01_archive.html
Himpunan puisi (konon art. Sajak Sebotol Air dan Sepasang Rayban Buat Tuan Wartawan. Aku melihat seorang wartawan dengan sekeping placard. Berarak di jalan penuh semangat. Aku menyaksikan seorang teman melaungkan apa yang dia percayai, sampai ikut bangkit seisi negeri. Aku melihat seorang wartawan meneriakkan total democracy. Agar tak ada lagi tulisan tersekat. Aku menyaksikan seorang teman berpanas di bawah terik hari, supaya tak ada rakannya dizalimi lagi. Puisi serupa : a poem for a friend. Laranur's ...
jiwapuisilara.blogspot.com
lara & puisi: December 2013
http://jiwapuisilara.blogspot.com/2013_12_01_archive.html
Himpunan puisi (konon art. Demikian sebaris rahasia yang dapat kucedok dari serangkap prosa yang ditulis secara haste; bahawa menulis sajak adalah cara mereka melupakan dengan tidak melupakan. Lalu ada yang akan bertanya; "apakah syair itu hanyalah tentang rasa sakit dan kehilangan? Ia tak mengiya tetapi tak jua menafikan - sebab puisi bukan firman dan ia takpunya kebenaran untuk disampaikan. Hanya tinggal saja kau membacanya - terserah percaya atau enggan. Puisi serupa : perihal puisi. Follow : @lara nur.