puisisabahuddin.blogspot.com puisisabahuddin.blogspot.com

puisisabahuddin.blogspot.com

Puisi Sabahuddin

Wednesday, 11 November 2015. Kata serumu mengancam sebuah rimba. Tangismu seperti hujan turun di hujung hari. Kita terus mencari rahsia malam. Gelombang laut telah berhenti. Rimba yang hanggus di ribamu. Friday, 30 October 2015. Angin Pasifik bertiup dan. Tiap patah doa kau lafazkan. Matari membuka kelopak hari. Mimpimu malam itu turun. Ketika siang segalanya hanggus. Dan ia tak mengerikan. Longlai di riba malam. Kau cuba menafsir arah ke mana. Mata angin itu akan berhenti. Tuesday, 20 October 2015.

http://puisisabahuddin.blogspot.com/

WEBSITE DETAILS
SEO
PAGES
SIMILAR SITES

TRAFFIC RANK FOR PUISISABAHUDDIN.BLOGSPOT.COM

TODAY'S RATING

>1,000,000

TRAFFIC RANK - AVERAGE PER MONTH

BEST MONTH

December

AVERAGE PER DAY Of THE WEEK

HIGHEST TRAFFIC ON

Saturday

TRAFFIC BY CITY

CUSTOMER REVIEWS

Average Rating: 3.9 out of 5 with 8 reviews
5 star
3
4 star
3
3 star
1
2 star
0
1 star
1

Hey there! Start your review of puisisabahuddin.blogspot.com

AVERAGE USER RATING

Write a Review

WEBSITE PREVIEW

Desktop Preview Tablet Preview Mobile Preview

LOAD TIME

0.3 seconds

FAVICON PREVIEW

  • puisisabahuddin.blogspot.com

    16x16

  • puisisabahuddin.blogspot.com

    32x32

  • puisisabahuddin.blogspot.com

    64x64

  • puisisabahuddin.blogspot.com

    128x128

CONTACTS AT PUISISABAHUDDIN.BLOGSPOT.COM

Login

TO VIEW CONTACTS

Remove Contacts

FOR PRIVACY ISSUES

CONTENT

SCORE

6.2

PAGE TITLE
Puisi Sabahuddin | puisisabahuddin.blogspot.com Reviews
<META>
DESCRIPTION
Wednesday, 11 November 2015. Kata serumu mengancam sebuah rimba. Tangismu seperti hujan turun di hujung hari. Kita terus mencari rahsia malam. Gelombang laut telah berhenti. Rimba yang hanggus di ribamu. Friday, 30 October 2015. Angin Pasifik bertiup dan. Tiap patah doa kau lafazkan. Matari membuka kelopak hari. Mimpimu malam itu turun. Ketika siang segalanya hanggus. Dan ia tak mengerikan. Longlai di riba malam. Kau cuba menafsir arah ke mana. Mata angin itu akan berhenti. Tuesday, 20 October 2015.
<META>
KEYWORDS
1 puisi sabahuddin
2 makna sebuah siang
3 di penjuru hari
4 kau melangkah pasti
5 suaramu makin mendesing
6 gemanya penyataan
7 kau telah mengganggu
8 ketenangan sebuah danau
9 siang yang tragis
10 posted by
CONTENT
Page content here
KEYWORDS ON
PAGE
puisi sabahuddin,makna sebuah siang,di penjuru hari,kau melangkah pasti,suaramu makin mendesing,gemanya penyataan,kau telah mengganggu,ketenangan sebuah danau,siang yang tragis,posted by,sabahuddin senin,email this,blogthis,share to twitter,harus bertanya
SERVER
GSE
CONTENT-TYPE
utf-8
GOOGLE PREVIEW

Puisi Sabahuddin | puisisabahuddin.blogspot.com Reviews

https://puisisabahuddin.blogspot.com

Wednesday, 11 November 2015. Kata serumu mengancam sebuah rimba. Tangismu seperti hujan turun di hujung hari. Kita terus mencari rahsia malam. Gelombang laut telah berhenti. Rimba yang hanggus di ribamu. Friday, 30 October 2015. Angin Pasifik bertiup dan. Tiap patah doa kau lafazkan. Matari membuka kelopak hari. Mimpimu malam itu turun. Ketika siang segalanya hanggus. Dan ia tak mengerikan. Longlai di riba malam. Kau cuba menafsir arah ke mana. Mata angin itu akan berhenti. Tuesday, 20 October 2015.

INTERNAL PAGES

puisisabahuddin.blogspot.com puisisabahuddin.blogspot.com
1

Puisi Sabahuddin: December 2014

http://www.puisisabahuddin.blogspot.com/2014_12_01_archive.html

Wednesday, 3 December 2014. Air Mengalir Terus* (UB) (Cemar)(Terbit). Tersiar Di Utusan Borneo 18 Januari 2015. Subscribe to: Posts (Atom). Air Mengalir Terus* (UB) (Cemar)(Terbit). View my complete profile. Watermark template. Powered by Blogger.

2

Puisi Sabahuddin: October 2015

http://www.puisisabahuddin.blogspot.com/2015_10_01_archive.html

Friday, 30 October 2015. Angin Pasifik * (Pasifik). Angin Pasifik bertiup dan. Tiap patah doa kau lafazkan. Matari membuka kelopak hari. Mimpimu malam itu turun. Ketika siang segalanya hanggus. Dan ia tak mengerikan. Longlai di riba malam. Kau cuba menafsir arah ke mana. Mata angin itu akan berhenti. Dan menitipkan berita kemenangan. Dikirimkan pada akhbar Utusan Borneo 11 November 2015. Tuesday, 20 October 2015. Asap Jerebu Masih Di Langitmu (Cemar). Kau mendongak seperti menunggu datangnya khabar.

3

Puisi Sabahuddin: Dua Anak Di Pinggir Kota* (Syria) (Boat People) (HE)(Terbit)

http://www.puisisabahuddin.blogspot.com/2015/10/dua-anak-di-pinggir-kota-syria.html

Thursday, 15 October 2015. Dua Anak Di Pinggir Kota* (Syria) (Boat People) (HE)(Terbit). Mereka tinggal sendirian di bawah runtuhan kota. Ribut jerebu datang sesukanya siang berinsut senja. Ketika kelaparan sampai ke puncaknya tak tertahan. Di padang rumput seperti kambing mengunyah. Di suatu siang mereka mengutip sisa beras di jalanan. Sambil makan tanpa mempedulikan perang yang berlarut. Mereka tak perlu kenyang dan tak perlu yang enak. Asal hidup dan menunggu hari esok tiba. Angin Pasifik * (Pasifik).

4

Puisi Sabahuddin: May 2015

http://www.puisisabahuddin.blogspot.com/2015_05_01_archive.html

Saturday, 23 May 2015. Gema suara kebenaran ini telah sampai ke telingamu. Malam panjang telah berlalu samawi telah menurunkan. Hujan semi ke tanah-tanah kering kontang dan daerah rawan. Tunas-tunas hijau tumbuh di tanah gembur pelosok dunia. Amanat ini kasih-sayang dan kebenaran hakiki. Memanggilmu ke jalan keselamatan Muhammad Rasulullah. Lihatlah pada langit malam bintang-bintang gemerlapan. Gerhana telah berlalu kemenangan ini telah dijanjikan. Melangkah terus gema kebangkitanmu tak akan berhenti.

5

Puisi Sabahuddin: September 2015

http://www.puisisabahuddin.blogspot.com/2015_09_01_archive.html

Wednesday, 16 September 2015. Anak Kecil Syria* (Syria) (Boat People). Aku melihat bumimu seperti terkupas kulit. Bom jatuh berguguran tanpa memilih tempat. Jerebu perang masih tak dapat dibendung. Rongga dada ini penuh dengan debu bertebaran. Malam tiba aku kedinginan dan kelaparan. Mata tak bisa terpejam perut seperti gempa. Langit kelihatan damai dan bintang bercerita. Tentang esok belum tau ke mana arahnya. Anak Kecil Syria ini terkepung di halaman sendiri. Air sungai bau hanyir dan berhenti mengalir.

UPGRADE TO PREMIUM TO VIEW 14 MORE

TOTAL PAGES IN THIS WEBSITE

19

OTHER SITES

puisiromantis.net puisiromantis.net

puisiromantis.net - This domain may be for sale!

Find the best information and most relevant links on all topics related to puisiromantis.net. This domain may be for sale!

puisiromantis.wordpress.com puisiromantis.wordpress.com

Puisi Romantis | Just another WordPress.com site

Just another WordPress.com site. Puisi Kerinduan Pada Kekasih. April 23, 2013. Kerinduan kini kian terasa di hatiku. Akan kehadiranmu sang kekasih. Sungguh hati ini kian membara. Dibakar oleh api kerinduanmu. Hati ini ingin berjumpa. Aku akan selalu merindukanmu. Duhai kekasih ku tercinta. Akan ku berikan semua waktu. Bahkan aku juga akan rela berikan. Nafas dan raga ku ini hanya untukmu. Duhai sang pujaan hati ku. Aku sayang sama kamu untuk selamanya. Puisi Romantis untuk Kekasih. April 23, 2013. Teruca...

puisiruanghati.wordpress.com puisiruanghati.wordpress.com

puisi ruang hati

Pengertian Puisi Menurut Para Ahli. Pengertian Puisi Menurut Para Ahli. Pengertian puisi menurut para ahli. Kata puisi Secara etimologis dalam bahasa Yunani berasal dari kata. Yang berarti penciptaan. Sedangkan dalam bahasa Inggris, kata puisi ini adalah. Coulter (Tarigan, 1986:4) menjelaskan bahwa kata. Berasal dari Yunani yang berarti membuat atau mencipta. Dalam bahasa Yunani, kata. Pengertian Puisi Menurut Para Ahli. Shahnon Ahmad (Pradopo, 1993:6) mengumpulkan pengertian puisi. 2) Carlyle mengatakan...

puisirumi.blogspot.com puisirumi.blogspot.com

jalaluddin rumi

Blog ini berisikan puisi-puisi dari berbagai tokoh sufi di dunia, khususnya dari daratan persia dan timur tengah selain itu blog ini juga memuat berbagai artikel yang memungkinkan dapat berguna bagi para pembaca. Selasa, 27 Mei 2008. CRM sendiri bukanlah sebuah konsep, melainkan sebuah perubahan paradigma untuk perusahaan-perusahan – dimana CRM itu adalah pola hidup yang bertujuan untuk mengajak customernya menjadi partner dalam perusahaan tersebut dan berkembang untuk mendapatkan keuntungan bersama.

puisirupa.wordpress.com puisirupa.wordpress.com

puisirupa

Kemana kelamin stempel pergi…. Di mana skandal tanda tangan mereka…. Ohhhhh….kenapa sembunyi di sini. Kemana rumah manjamu…. Dimana kamar intim itu, tempat kalian nge’sek dan akhirnya hobi main serong. Aku masih ingat itulah birahi surga bersertifikat, menjadi langit di atas langit. Kemudian merengek CINTA pada tanah dan akar rumput…apalagi hanya pada kami se-keluarga kecil cacing cacing underground…. Di balik kambium itu kamu bisa menghitung. Kapan nenek moyang berteduh. Mereka tumbang sebagian mati.

puisisabahuddin.blogspot.com puisisabahuddin.blogspot.com

Puisi Sabahuddin

Wednesday, 11 November 2015. Kata serumu mengancam sebuah rimba. Tangismu seperti hujan turun di hujung hari. Kita terus mencari rahsia malam. Gelombang laut telah berhenti. Rimba yang hanggus di ribamu. Friday, 30 October 2015. Angin Pasifik bertiup dan. Tiap patah doa kau lafazkan. Matari membuka kelopak hari. Mimpimu malam itu turun. Ketika siang segalanya hanggus. Dan ia tak mengerikan. Longlai di riba malam. Kau cuba menafsir arah ke mana. Mata angin itu akan berhenti. Tuesday, 20 October 2015.

puisisahabatku.blogspot.com puisisahabatku.blogspot.com

PuiSi Sahabat Karibku

Kumpulan puisi para sahabat karibku yang tiada henti berkarya dan puisi-puisi dari berbagai sumber. Selasa, 31 Agustus 2010. DALAM DASA WARSA RASA. By YW on my email 27 Agustus jam 13. Dalam Sejengkal Dasa warsa. Rasa itu tiada hilang. Meski dalam kejap apapun. Meski seribu duri mengurai dalam titik mata darah. Rasa itu melingkuh kukuh dalam peluk hati. Kibasan badai hati gurun tak kuasa membakarnya. Gugup dinginnya kutub apalagi. Tak kuasa membekukan nafas rasa-nya. Lelah alam sdh mengujinya. Semerbakny...

puisisajakmelayu.blogspot.com puisisajakmelayu.blogspot.com

Koleksi Sajak Melayu

KEMBOJA DI CELAH BULAN. Mengusung segala keriuhan dunia. Ke pintu sunyi dengan jutaan mata bundar. Jerit mereka - ini kemenangan untuk. Keamanan, pengusiran kedangkalan fikiran. Sayap ababil meluncur laju membelah. Kedurjanaan insan tanpa kenal lelah. Dan kemaafan yang sukar ditelan. Hari ini dia telah kembali. Membelah sunyi malam tanpa. Kerdip bintang dan pada malam ini. Mereka mampu tidur dengan lena. Setiap saat ketika hari baru bermula. Gema suara terus meluncur. Bagai titis hujan membasahi. DAKAPAN...

puisisangdewi.blogspot.com puisisangdewi.blogspot.com

puisi sang dewi

Selasa, 26 Februari 2008. Sunyi menikam jejak jejak kenangan yang terukir pada pasir pantai. dan air asin membasuh perihnya, membalut dengan sutera ombak yang akhirnya hilang tertelan lembayung. camar tak lagi ingin bersenandung tentang kisah yang nun jauh dari mimpinya. Dan swargaloka tak pernah mengundangmu menghadiri jamuan makan malam melalui bait bait pesan yang tertulis pada potongan lontar. Lalu kuhadiahkan sepotong kata tuk menghiburmu, " tersenyumlah "! Link ke posting ini. Link ke posting ini.

puisisarasi.blogspot.com puisisarasi.blogspot.com

Puisi Sarasi

Author: afif nabawi /. Aku membuka pesan berkali-kali. Aku memilin lagu yang kembar. Di jam 4, aku memutar lagu 4 kali. Di jam 6, aku memutar lagu 6 kali. Sampai aku memutarnya 24 kali. Karena aku akan mengulang kembali kali. Waktu ini adalah waktu aku bercerita panji hati. Rekaan, cirtraan, komedi, tidak diantaranya. Aku tidak sabar, apalagi empati. Siapa aku bagi dirimu? Apa yang kau lihat dari diri ini? Apa yang kau inginkan? Kau mau apa denganku? Apa yang kau rasakan? Apa yang kau pikirkan? Tidak lai...

puisisastera-tunsheikh.blogspot.com puisisastera-tunsheikh.blogspot.com

Puisi Sastera

Sunday, December 29, 2013. Melayu AMNO Menipu Lagi. Melayu AMNO Menipu Lagi. Menjelang penutupan tirai 2013. Puak Melayu AMNO sanggup meninggalkan rekod hitam. Kepada orang Melayu dan Melayu Amno Sendiri. Rekod hitam durjana memfitnah. Demi kuasa jalang untuk terus berada dalam tangan. Aku seru jiwa Melayu. Dan keluarkanlah dirimu dari disumpah makhluk bumi. Kerana bersekongkol dengan pembuat fitnah. Yang sedang menunggu masa mendapat kafarah. Yang akan punah kerana makan daging mayat saudara sendiri.