lukmanjanapria.wordpress.com
Di Tepi Sungai Nil Aku Duduk Dan Menulis 2 | Di Tepi Sungai Nil Aku Duduk dan Menulis
https://lukmanjanapria.wordpress.com/2009/08/28/di-tepi-sungai-nil-aku-duduk-dan-menulis-2
Di Tepi Sungai Nil Aku Duduk dan Menulis. Ia tahu seandainya ia harus hidup seribu kali, dalam setiap kehidupan, ia tetap ingin jadi penulis. –Serdar Ozkan. Merayakan Kekalahan, Mengenang Perjuangan. Di Tepi Sungai Nil Aku Duduk Dan Menulis 2. August 28, 2009. Aku telah sampai di tepi sungai Nil ketika ufuk timur mulai memancarkan sinar terang. Matahari belum muncul tapi bias wajahnya sudah terlihat. Luar biasa! Angin sepoi-poi berhembus mesra. Sejuk dan mewangi. Aku membuka sandal, duduk kemudia...Aura ...
lukmanjanapria.wordpress.com
Menyapa Media, Kali Pertama | Di Tepi Sungai Nil Aku Duduk dan Menulis
https://lukmanjanapria.wordpress.com/2009/09/09/menyapa-media-kali-pertama
Di Tepi Sungai Nil Aku Duduk dan Menulis. Ia tahu seandainya ia harus hidup seribu kali, dalam setiap kehidupan, ia tetap ingin jadi penulis. –Serdar Ozkan. Ketika Cinta Begitu Menggoda. Menyapa Media, Kali Pertama. September 9, 2009. Lagu apa pula menyanyi. Pintu bercakap pada dirinya;. Seperti ada malaikat turun perlahan. Mengantar subuh yang hangat. Pada sepi tak tertahan. Kairo 30 April ’06. Angin apakah mengantar pesan. Dan kau mulai peduli diriku;. Pejalan tak selesai berangan. Kairo April ’06.
lukmanjanapria.wordpress.com
Ketika Cinta Begitu Menggoda | Di Tepi Sungai Nil Aku Duduk dan Menulis
https://lukmanjanapria.wordpress.com/2009/09/09/ketika-cinta-begitu-menggoda
Di Tepi Sungai Nil Aku Duduk dan Menulis. Ia tahu seandainya ia harus hidup seribu kali, dalam setiap kehidupan, ia tetap ingin jadi penulis. –Serdar Ozkan. Merayakan Kekalahan, Mengenang Perjuangan. Menyapa Media, Kali Pertama. Ketika Cinta Begitu Menggoda. September 9, 2009. Hari ini yang adalah ulang tahunmu. Kuingin sekali berada di sampingmu. Menyanyikan panjang umurnya panjang umurnya,. Dan kau tiup lilin sambil hati kita terus saja berdoa. Tapi aku hanya duduk di jendela. Memandang jauh ke sana.
lukmanjanapria.wordpress.com
Jangan Tutup Mata | Di Tepi Sungai Nil Aku Duduk dan Menulis
https://lukmanjanapria.wordpress.com/2009/08/14/jangan-tutup-mata
Di Tepi Sungai Nil Aku Duduk dan Menulis. Ia tahu seandainya ia harus hidup seribu kali, dalam setiap kehidupan, ia tetap ingin jadi penulis. –Serdar Ozkan. Selamat Ulang Tahun, Rendra. Di Tepi Sungai Nil Aku Duduk dan Menulis. August 14, 2009. Untuk Azhar dan Kadar. Lalu membuang muka ke jendela. Mengintip di celah-celah doa. Kau tertegun melihat keranda. Maut datang tanpa tanya. Maut tiba tak memberi aba-aba. Setiap nyawa sepenuhnya binasa. Kau mengulur lagi membayar janji. Kau menunda lagi bangun pagi.
lukmanjanapria.wordpress.com
Firaun di Negeri Musa | Di Tepi Sungai Nil Aku Duduk dan Menulis
https://lukmanjanapria.wordpress.com/2009/08/11/firaun-di-negeri-musa
Di Tepi Sungai Nil Aku Duduk dan Menulis. Ia tahu seandainya ia harus hidup seribu kali, dalam setiap kehidupan, ia tetap ingin jadi penulis. –Serdar Ozkan. Firaun di Negeri Musa. August 11, 2009. Menjadi miskin adalah bencana yang selalu siap memotong cita dan impian. 8220;Tapi, Pak. Saya tidak mungkin buat paspor sehari langsung jadi. Apalagi menyiapkan uang lima juta,” suaraku tercekat. Batinku memelas. Enak saja mulutnya ngomong. Sudah tahu dan buru-buru berdoa: “Ya Allah, semoga ini barokah ba...
lukmanjanapria.wordpress.com
Lahirnya Seorang Pengarang | Di Tepi Sungai Nil Aku Duduk dan Menulis
https://lukmanjanapria.wordpress.com/2009/08/27/lahirnya-seorang-pengarang
Di Tepi Sungai Nil Aku Duduk dan Menulis. Ia tahu seandainya ia harus hidup seribu kali, dalam setiap kehidupan, ia tetap ingin jadi penulis. –Serdar Ozkan. Di Tepi Sungai Nil Aku Duduk dan Menulis. Di Tepi Sungai Nil Aku Duduk Dan Menulis 2. August 27, 2009. Aku kadang tidak sadar bahwa ada rahasia besar Tuhan dalam setiap titik takdir yang Dia tuliskan di lembar hidupku. Apakah jatuh cinta bukan kutukan ketika tak tahu bagaimana harus mengatakannya? Membuat surat cinta ternyata tak semudah yang kubayan...
lukmanjanapria.wordpress.com
Di Tepi Sungai Nil Aku Duduk dan Menulis | Ia tahu seandainya ia harus hidup seribu kali, dalam setiap kehidupan, ia tetap ingin jadi penulis. –Serdar Ozkan | Page 2
https://lukmanjanapria.wordpress.com/page/2
Di Tepi Sungai Nil Aku Duduk dan Menulis. Ia tahu seandainya ia harus hidup seribu kali, dalam setiap kehidupan, ia tetap ingin jadi penulis. –Serdar Ozkan. Selamat Ulang Tahun, Rendra. August 14, 2009. Selamat ulang tahun, Rendra. Kataku melalui sepotong sajak lisong. Yang terangkum dalam pamflet penyair. Ahai, hidup sudah demikian mesra. Karena itu kita tak perlu lagi menempel. Pamflet di marka rambu lalu lintas. Matahari masih yang dulu. Tapi bumi cepat sekali berubah. Digusur oleh mall-mall yang megah.
lukmanjanapria.wordpress.com
Di Tepi Sungai Nil Aku Duduk dan Menulis | Di Tepi Sungai Nil Aku Duduk dan Menulis
https://lukmanjanapria.wordpress.com/2009/08/16/di-tepi-sungai-nil-aku-duduk-dan-menulis
Di Tepi Sungai Nil Aku Duduk dan Menulis. Ia tahu seandainya ia harus hidup seribu kali, dalam setiap kehidupan, ia tetap ingin jadi penulis. –Serdar Ozkan. Di Tepi Sungai Nil Aku Duduk dan Menulis. August 16, 2009. Bagiku menulis adalah menyulam mimpi menjadi nyata, menyimpan kenangan kusam agar tak termakan lupa, juga menghiasi perjalanan nyawa dengan pendar cahaya. Menulis juga meniru laku malaikat pencatat amal manusia; mengabadikan jejak yang ditapaki. Maka aku menjadi sangat marah ketika se...Masih...
lukmanjanapria.wordpress.com
Tentangnya | Di Tepi Sungai Nil Aku Duduk dan Menulis
https://lukmanjanapria.wordpress.com/tentangnya
Di Tepi Sungai Nil Aku Duduk dan Menulis. Ia tahu seandainya ia harus hidup seribu kali, dalam setiap kehidupan, ia tetap ingin jadi penulis. –Serdar Ozkan. Response to “Tentangnya”. Feed for this Entry. August 24, 2009 at 6:09 am. Assalamu’allaikum wr wb. Hai mas, aku mampir🙂. Leave a Reply Cancel reply. Enter your comment here. Fill in your details below or click an icon to log in:. Email (Address never made public). You are commenting using your WordPress.com account. ( Log Out. On Jangan Tutup Mata.
SOCIAL ENGAGEMENT