dedaoengugur.wordpress.com
dedaoengugur | ~daundaun tak pernah menunggu musim untuk gugur~ | Page 2
https://dedaoengugur.wordpress.com/page/2
Di lengkung lenganmu, aku tinggal. Di degup jantungmu, aku hidup. Dunia kecilku, kamu…. March 27, 2013. Pelanpelan rasa mati dengan begitu khidmat. Kembangkembang mendadak wangi kesedihan. Mekar diamdiam, luruh dalamdalam. Di dalam sini, jarum jam patah tiga. Waktu lindap sebagai dendam. Tanggal memilih mati untuk sebuah kabar yang tirus. Di luar sana, cuaca mendekap batubatu. Musim yang tak bisa lagi dimengerti. Tibatiba bulan minum racun serangga. Lebih bodoh dari keledai. Mengandai dalam lingar….
dedaoengugur.wordpress.com
Freezing | dedaoengugur
https://dedaoengugur.wordpress.com/2014/09/04/freezing
Seekor burung pagi membawa kabar. Musim sudah lama berganti di bumi sebelah timur. Di sini, hujan masih saja turun. Malam mendadak abadi sejak matahari menyerah pada kesedihan. Sejak aku tak bisa lagi menemukan kita. Leave a Reply Cancel reply. Enter your comment here. Fill in your details below or click an icon to log in:. Address never made public). You are commenting using your WordPress.com account. ( Log Out. You are commenting using your Twitter account. ( Log Out. Notify me of new posts via email.
dedaoengugur.wordpress.com
October | 2014 | dedaoengugur
https://dedaoengugur.wordpress.com/2014/10
Saat kaca jendela diembuni gerimis. Jejakjejak dan suara sepatu. Satu dua merupa degup. Tiga empat terdengar gugup. Saat harum kopi meruap di udara. Senyummu menyalin cerita kemarin. Satu dua baris merupa fana. Tiga empat sisanya fatamorgana. Di kepalaku yang buku. Lembaran lusuh itu semua tentangmu. October 17, 2014. Kamu tau kenapa kita diberi jarak? Tuhan cemburu, kita terlalu dekat. Kepala dini hari adalah simpang siur pikiran siang tadi. Di setiap perempatannya, tak punya marka. 1 month ago.
dedaoengugur.wordpress.com
December | 2013 | dedaoengugur
https://dedaoengugur.wordpress.com/2013/12
Rambutnya ikal putih abu-abu. Dijatuhi guguran bunga jambu. Di tangannya sebuah musim gagu. Dua hari lagi hujan tinggal abu. Eharusnya, salju mulai mengepak. Dan memesan dingin dari kutub. Membiarkan musim memainkan rambutnya. Bunga jambu mirip salju jatuh satu-satu. Di dalam tubuhnya, hanya ada dua musim. Kemarau yang cukup panjang. Dan sesal yang selamanya. December 30, 2013. Kamu tau kenapa kita diberi jarak? Tuhan cemburu, kita terlalu dekat. After Musashi, my next Eiji's!
dedaoengugur.wordpress.com
October | 2013 | dedaoengugur
https://dedaoengugur.wordpress.com/2013/10
Dengan spasi yang sangat panjang. Sejak matahari terbit hingga terbenam. Dan manusia kepala awan. Harus belajar hingga akhir zaman. October 27, 2013. Saya rindu waktu luang, tuhan. Saya rindu waktu luang, tuhan. Waktu untuk menggambar awan. Juga warna warni lembayung. Jam dinding punya jarum delapan. Tak sabar saling melupakan. Saya butuh waktu luang, tuhan. Waktu untuk membujuk harapan. Ia mulai berkemas dari dada. Kesedihan masih terlalu muda. Belum cukup umur mengembara. October 22, 2013.
lily4poems.wordpress.com
#kembangbakung
https://lily4poems.wordpress.com/2013/07/23/1492
Ladang rasa dan aksara. July 23, 2013. Dengan phobos dan deimos yang berkitaran di sisimu. Next Post →. Leave a Reply Cancel reply. Enter your comment here. Fill in your details below or click an icon to log in:. Address never made public). You are commenting using your WordPress.com account. ( Log Out. You are commenting using your Twitter account. ( Log Out. You are commenting using your Facebook account. ( Log Out. You are commenting using your Google account. ( Log Out. Rising of a monster.
gubukmeranti.blogspot.com
Bingkai Serapah: Dendang Seruling Embun
http://gubukmeranti.blogspot.com/2010/10/dendang-seruling-embun.html
Di gudang kalimat ini tersimpan segala kemungkinan diatas ketidakpercayaan. Senin, 04 Oktober 2010. Kan ku ngiangkan sejumlah untaian rindu. Yang mengedarkan kabut berimbun syahdu. Meniup seruling embun malam tanpa bintang beribu,. Hanya mendendangkan lagu tentang liku kita. Aku kan selalu berada untukmu, sebagai bahu. Tempat kau beruraian airmata haru,. Atau sekedar berkisah tentang jauh tempuhan jarak. Ya, hanya berdua kita saling mengisi. Mengucap janji sehidup semati,. Kirimkan Ini lewat Email.
gubukmeranti.blogspot.com
Bingkai Serapah: Tenang Dekapmu
http://gubukmeranti.blogspot.com/2010/10/tenang-dekapmu.html
Di gudang kalimat ini tersimpan segala kemungkinan diatas ketidakpercayaan. Senin, 04 Oktober 2010. Bersamamu seperti tanpa jeda. Detak waktu seperti enggan menunggu. Yang kini menetes di dadaku. Tak butuh gemintang yang lain. Ciptakan matahari dari tiap. Aku tengadahkan tangan tuk terima. Minggu hanya sebuah nama. Tanpa arti tanpa ceria,. Kirimkan Ini lewat Email. 8592; Posting Lebih Baru. Posting Lama →. Original Concept and Design by Dzignine.com.
gubukmeranti.blogspot.com
Bingkai Serapah: Aku Pergi
http://gubukmeranti.blogspot.com/2010/10/peluhmu.html
Di gudang kalimat ini tersimpan segala kemungkinan diatas ketidakpercayaan. Selasa, 19 Oktober 2010. Aku pergi selagi kau masih berang pada. Sengal nafasmu, yang melerai hujan sore tadi. Lupakan genggam tangan, yang sering mengajak. Kita pergi ke keteduhan taman petang. Lupakan bau bahuku yang sering kau. Sandarkan beribu derai tetangisan. Sudah kulupakan rasa manis liurmu,. Ketika kita bertukar kata cinta dalam kelembapan kamar. Aku akan pergi menanam ladang berumpun. Matang yang telah kulupakan lama.
gubukmeranti.blogspot.com
Bingkai Serapah: September 2010
http://gubukmeranti.blogspot.com/2010_09_01_archive.html
Di gudang kalimat ini tersimpan segala kemungkinan diatas ketidakpercayaan. Jangan Lupakan Ibu, ya pak! Rabu, 29 September 2010. Kristal-kristal yang perlahan meleleh di kening. Bapak hampir terasa garam,. Tiap garis yang menekuk. Di kening mengingatkan umur yang tak. Lagi bening, kusam terasah berpenuh kerakal tajam. Lintasan tualang panjangmu,. Entah berapa tikung tajam terlewati dengan terseok,. Terpeleset, terpingkal oleh. Aspal panas jalan siang. Kirimkan Ini lewat Email. Kirimkan Ini lewat Email.
SOCIAL ENGAGEMENT