pucukpuisi.blogspot.com
Pucuk Puisi: Februari 2012
http://pucukpuisi.blogspot.com/2012_02_01_archive.html
Kamis, 16 Februari 2012. Bumi ini sedang mencoba dua matahari. Dan kuku-kuku seakan besi. Bertahan diantara 1000 derajat. Logika sembuyi dari hukuman. Pagi tak lagi menyuguhkan secangkir teh untuk tuan putri. Matanya mencolok tatapan tak nyaman. Bibir lembut bau shabu. Anak kecil berlari mencari air susu ibunya. Menangis bukan lagi senjata. Sengatan api selalu di ari-ari. Bahkan sejawat pun berbohong. Tentang arah dan gelembung balon. Mengelupas dan membuatnya bernanah. Labia hati yang bersedih.
pucukpuisi.blogspot.com
Pucuk Puisi: Agustus 2011
http://pucukpuisi.blogspot.com/2011_08_01_archive.html
Kamis, 25 Agustus 2011. Angin sudah bergerak ke selatan. Teriring bukan sangkakala hanya bunyi suling pelan. Aku ingin tahu arah kincir. Mungkin kini telah berbalik. Kenapa dunia ini penuh kaca-kaca. Hingga ingin melemparinya dengan martil. Dan berteriak lebih keras! Kemudian kau datang dengan mulut terkunci. Entah karena tertawa atau menangis. Karena menang atau kalah. Tapi mungkin marah dan pasrah. Rahasia langit sulit dipecahkan, yang ku tahu cinta bukan untuk berkabung. Sure for the best. Jadikanlah ...
pucukpuisi.blogspot.com
Pucuk Puisi: April 2010
http://pucukpuisi.blogspot.com/2010_04_01_archive.html
Minggu, 25 April 2010. Piringan hitam berputar, melodinya masa lalu, saat umurku 17 tahun.hingga tahun-tahun berikutnya. Aku bukan remaja lagi, darahku bukan lagi patut didengungkan sebagai darah mudaaku meminta piringan hitam itu berhenti, dan aku teringat saat mencium tangan ibunda, lama. Masih ingat jalan menuju kampus penuh kenangan. Aku menelusurinya sambil bernyanyi sesekali bercanda dengan temanku,. Aku ingin bertemu memori, aku ingin berterimakasih pada jari-jarinya yang telah membawaku sejauh ini.
pucukpuisi.blogspot.com
Pucuk Puisi: Layang - Layang
http://pucukpuisi.blogspot.com/2011/08/layang-layang.html
Kamis, 25 Agustus 2011. Angin sudah bergerak ke selatan. Teriring bukan sangkakala hanya bunyi suling pelan. Aku ingin tahu arah kincir. Mungkin kini telah berbalik. Kenapa dunia ini penuh kaca-kaca. Hingga ingin melemparinya dengan martil. Dan berteriak lebih keras! Kemudian kau datang dengan mulut terkunci. Entah karena tertawa atau menangis. Karena menang atau kalah. Tapi mungkin marah dan pasrah. Rahasia langit sulit dipecahkan, yang ku tahu cinta bukan untuk berkabung. Sure for the best.
pucukpuisi.blogspot.com
Pucuk Puisi: si 300 gram 15,3 cm
http://pucukpuisi.blogspot.com/2011/12/si-300-gram-153-cm.html
Kamis, 22 Desember 2011. Si 300 gram 15,3 cm. Disini cukup nyaman, aku melayang layang.meski tidak ada teman. Kadang aku bisa mendengar riuh suara kereta dan merasakan sinar meski sebentar. Aku memang belum mengenalmu, tapi aku tahu tanganmu suka menghangatkan. Dan aku ingin kamu mendengarkan keluh kesah. Untuk tidak makan makanan basi, atau sampah. Aku sebut itu sampah, karena sungguh aku tidak suka. Makanan itu hanya membuatku gerah. Dan aku ingin setengah perjalanan lagi. Merasakan air sari pati.
pucukpuisi.blogspot.com
Pucuk Puisi: Agustus 2010
http://pucukpuisi.blogspot.com/2010_08_01_archive.html
Selasa, 10 Agustus 2010. Kubisikan lirih hingga hanya aku yang tahu. Kubisikan lirih kadang aku takut terdengar karena aku terlalau nyaman. Aku mungkin masih sama, aku berukun iman, dzikir pun sering beriringan. Namun, adakah yang aku bohongi? Saat sisi pojok-pojok ruangan menjerit ingin menjadi saksi. Aku bisikan semakin lirih, dan memohon ampun.meski malu pada air mata yang lebih dulu bersedih. Semakin lirih.dalam hati. Ya Tuhanku, akankah aku dijalanMu? Semakin di posisi yang lebih tinggi?
pucukpuisi.blogspot.com
Pucuk Puisi: Mei 2011
http://pucukpuisi.blogspot.com/2011_05_01_archive.html
Selasa, 31 Mei 2011. Berpuisi di pagi hari saat akan Akad nikah. Pagi ini terasa lain, aku bangun dan aku bertemu dengan seorang nenek tua. Dia tak memilih duduk di sampingku, hanya berdiri didepanku , sejenak seperti aku mengenalnya sekian lama. Hingga aku nyaman dengannya,. Wajahnya teduh, senyumannya mekar cantik. Nada suaranya lembut menyapu kegusaranku. Nenek tua berkata …. Menjelang akad 21 Mei 2011. Selasa, 03 Mei 2011. Aku tahu apa yang namanya anugrah,. Bukan selalu mudah, karena. Berani untuk m...
SOCIAL ENGAGEMENT